Jumat, 22 Januari 2016

Tongkat Legendaris


Hari ini mentari tak menampakan senyuman
Senyum yang biasa kutemukan saat diperjalanan 
Seakan sinar ditelan hujan

Rintik hujan satu persatu turun dengan manis 
Menandakan bahwa mereka ingin membaur bersama para penulis
Saat itu, kau datang dengan membawa sebuah tongkat yang sangat legendaris 
Tongkat yang bisa membuat aku takjub dan histreris

Kau ayunkan kakimu melangkah perlahan mendekati
Senyuman manis terpancar saat aku melihatmu dari beberapa sisi
Membuat aku salah tingkah dibuat nya dan diam seribu bahasa
Tapi aku tak mau berbesardiri, sapa tahu bukan aku yang dihampiri

Semakin dekat dirimu menghampiri
Membuat jantung ku seakan ingin lari
Suara gemericik air yang terpecik dari sepatu mu menandakan kau hampir sampai
Kubalikkan badanku agar aku bisa merasakan sentuhan tongkat legendaris mu, yang membuatku semakin berimajinasi 

tapi ternyata....

Kau sama sekali tak menghampiri ku
Kau melewatiku yang jelas-jelas saat itu aku disisimu
Sirna sudah imajinasi ku
Ternyata kau lebih memilih dia , ya dia yang baru saja singgah disini 
Bahkan kau lemparkan senyum manis mu kepada dirinya,senyuman yang hampir membuatku mati berdiri 
Kurelakan kau pergi bersamanya, bersama tongkat legendaris itu,yang mungkin akan kutemukan suatu saat nanti

jelambar, 230116






Kamis, 21 Januari 2016

K E (T I D A K) P A S T I AN

Setahun lalu tepat aku mengenalnya
Perkenalan singkat namun begitu terasa nyata 
Kamu datang kemudian kamu hilang tiba-tiba 
Tanpa kabar dan tanpa suara 

Dirimu bak ombak yang datang dengan gemuruh yang sangat kencang
Seketika lenyap diantara batu karang 
Mungkin, pasir dan seisi nya tahu bila hubungan kita adalah hubungan terlarang
Tanpa pengakuan dan tak pernah diperpanjang 

Betapa rapuhnya hati ini,
Betapa kecewa nya diri ini,
Betapa 
Hingga akhirnya aku memutuskan untuk pergi

Setelah kau ucap semua janji-janji 
Setelah beri semua bukti-bukti
Dengan langkah gagah kamu pergi 
Padahal saat itu aku berada di tepi 
Kamu seolah olah tak ingin menghampiri 

Disini aku menunggu ...
Menunggu Ke (tidak) pastian darimu
Menunggu semua usaha darimu
Menunggu apa yang harus ditunggu 

Tak pernah ada niat sedikitpun untuk pergi 
Atau bahkan membohongi 
Tapi justru kamulah yang menodai 
Kamu yang memulai 
Dan kamu juga yang mengakhiri

Dibalik pintu kututup jendela hati ini
Takkan pernah kubuka hingga saat nya nanti
Saat dimana kamu berani unjuk gigi 
Dan menyatakan bahwa "Akulah yang akan  mendampingi mu "
Tanpa harus lagi  menunggu ke (tidak) pastian dari bibir tipismu 

Jelambar,  200116


Minggu, 17 Januari 2016

STORY BLOG TOUR : UNDANGAN

" Bug !!" Ponsel Arsa Terjatuh dari genggamannya 

Seketika aku tak terjaga setelah kuluapkan semua emosi yang tertahan dalam jiwa. Pada saat yang sama mama masuk kedalam kamar dan merasa kasian melihat aku terkulai lemah di dalam kamar yang selama ini kosong tak berpenghuni, sama seperti hati ini. Mama mengambil ponselku maksudnya agar tidak terinjak saat aku bangun, namun tanpa kuduga mama membaca sebuah pesan yang belum kubaca saat itu.

"Jasmine? Seperti nya nama ini tak asing "

 [ 1/15, 11:12 AM ]  
Jasmine : Mas, Bapak ngundang orang tuamu kemari

"Siapa dia ? Kok Arsa ga pernah cerita ke mamah "

Tak mau mengganggu tidur siangku,mama lekas menelepon Ganen untuk mencari  tahu siapa jasmine ini. Dengan sigap mama mengambil ponsel yang tergeletak diruang tamu dan mencari kontak ganen. Tak berapa lama 

Tut...Tut....Tut.....
"Halo..Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, Ganen..Kamu lagi diman nak ?

"Ganen lagi sebar undangan Mah, sekalian mau tes food dan persiapan lainnya"

"Yasudah mamah tunggu dirumah, kami sendiri atau sama Alena?"

"Iya, aku sama Alena Mah"

"Hati-hati dijalan yah"

Ganen terdiam di pinggir jalan,entah apa yang dia pikirkan yang pasti dia merasa ada yang beda dengan ucapan mamanya saat ditelepon. Seperti ada yang disembunyikan. Tidak biasanya mama menghubungi ku,kalaupun ada sesuatu yang urgent pasti mama sms aku sebelumnya. Aku takut ada hal yang tidak kuinginkan, jangan jangan.. kak Arsa... ah... fikiranku mulai kacau. Disaat jadwal pernikahanku kian dekat malah ada saja masalah yang datang silih berganti.

                                       ***
Aku terbangun, dan berusaha bangkit dari ranjang yang sangat keras ini, sama  keras nya seperti hati ayah Jasmine. Entah bagaimana caranya meluluhkan hati nya,sebelum kululuhkan hati Jasmine aku harus bisa meluluhkan hati sang mertua. Waktu terus berputar bagaikan roda yang tak pernah lelah mengikuti porosnya. 
Ku raih Ponselku, dan lihat ada pesan yang terlah terbaca. siapa yang berani membaca pesanku?

[ 1/15, 11:12 AM ]  
Jasmine : Mas, Bapak ngundang orang tuamu kemari

Ku buka Whatsapp lalu kupandangi Profil Picture Jasmine, Wajahnya yang ayu nan mempesona membuat teduh hati, pantas saja setiap laki-laki yang melihatnya langsung jatuh hati. jangankan dia, aku saja sudah jatuh..jatuh bangun aku dibuatnya. kulihat terakhir dilihat 12.30PM. Kuberanikan diri untuk membalas pesan nya melalui Chat. Meski aku tahu,bahwa Jasmine telah dijodohkan dengan lelaki lain.

[ 1/15, 14:20 PM ] 
Maaf Jasmine baru kubalas pesanmu, ada apa bapakmu mengundang orangtuaku? 

Centang satu, mungkin jasmine sedang sibuk atau mungkin sedang keluar. 10 menit berlalu,belum ada juga balasan dari jasmine. Inikah rasanya menunggu? menunggu dalam ketidak pastian yang mengakibatkan hati menduga duga. centang dua dan kemudian jasmine terlihat online

[1/15, 14:35 PM] 
Bapak Ingin ketemu dengan Orang tuamu mas, aku hanya menyampaikan amanah Bapak. Sudikah mas datang dan memenuhi permintaan ayah ?

Jantung berdebar kencang, seakan mau copot. Rasanya sulit kupercaya, entah ini hanya sebagai penghibur semata atau memang ayah  Jasmine telah menyadari bahwa akulah yang pantas mendampingi anaknya.

[ 1/15, 14:46 PM ] 
Haruskah hari ini? Bila iya mas harus berunding dengan orang tua mas. Maukah kamu menunggu? Meski kutahu menunggu adalah hal bodoh yang pernah kau alami.

                 ***
Suara mobil Ganen terdengar dari garasi, lantas aku langsung mengajak Ganen serta calonnya keruang tamu. Mama dan Papah sudah siap, tanpa basa basi aku langsung memulai maksud dan tujuan ku mengumpulkan mereka.
"Om her, Mamah, Ganen, dan Alena, maaf kalau saya mengumpulkan kalian disini. Sudikah kalian mendampingi saya menemui calon  teman hidup ku?

" Siapa calonmu Ar? "

"Sepertinya mamah tahu orang yang dimaksud mas, jangan bilang calonmu itu si Jasmine"

Pandangan mataku langsung tertuju pada Ganen,kok mamah bisa tahu. Jangan-jangan Ganen sudah cerita semua tentang hubungan aku dan Jasmine selama ini.

"Anu...ituloh Om, si Jasmine"

"Siapa itu Jasmine?"

"Anu.. Dia .. Dia itu.. Hmmmm"
Menahan nafas, dan mendadak aku salah tingkah di depan Om Heru

"Dia... Dia... mmmm..."

"Teman sekolah ka Arsa Om dulunya. Waktu almarhum papah masih ada,dia pernah datang kesini juga kok" 

Pertanyaan Om Heru buatku mandi keringat. Padahal dia belum sah menjadi sosok pemdamping untuk mamah, karena aku belum mengenal jelas kepribadiannya. Kata Ganen dia Tegas, dan sifat nya sebelas dua belas dengan almarhum  papah.Ga bisa sembarangan memilih pendamping untuk anak-anaknya. pasti yang ditanya adalah 3B , yakni Bibit, Bebet dan Bobot nya 

"Oke, Om sanggup mendampingi kamu. Itupun kalah tidak keberatan. Kapan kita kerumah nya? Haruskah membawa buah tangan ?"

"Tidak usah Om,Orang tua Jasmine mengundang kita karena ingin bicara dengan Om dan mamah"

"Yasudah, sehabis isya kita meluncur kesana. Dek, kita bawa buah-buahan saja untuk keluarga Jasmine, tak pantas rasanya bila bertamu dengan tangan kosong"

"Oke Mas, Ganen mamah pinjem Alena bentat yah, buat temani mamah belanja buah"

"Siap mah"

Setelah berunding, aku langsung membalas chat Jasmine,

[ 1/15, 15:10 PM ] 
Jasmine, malam ini aku akan memenuhi undangan orang tuamu, kuharap kamu sabar menunggu kedatanganku.

[ 1/15, 15:10 PM ] 
Baik mas, akan kusampaikan kabar baik ini pada ayah

Kuhempaskan tubuh ini diantas ranjang, menatap kosong atap langit-langit yang mulai bersawang.
Sulit aku percaya akan undangan itu,rasanya aku tak pantas menerimanya. Karena aku telah membuat Jasmine lama menunggu. Caraku terlalu sadis semoga saja tuhan tidak membalas perbuatanku ini suatu saat nanti . Dengan adanya pernikahan Ganen dan Alena, semoga bisa memperbaiki hubunganku dengan Jasmine yang selama ini rapuh dan terombang ambing dalam ketidakpastian.

Andai saja kamu tahu Jasmine
Dalam Diam aku berdoa
Semoga kamulah Cinta pertama dan terakhirku
Belum hilang dari ingatanku,
Saat itu hujan turun,
Aku datang membawakan  payung,
Aku takut Hatimu Basah, 
Namun yang terjadi, hatimu telah terpayungi
Oleh dia yang beruntung memilikimu
Tanpa syarat dan pengorbanan
Hanya melalui perjodohan

 kuputar playlist diponselku , afgan - jodoh pasti bertamu 

  ***
"Tok..Tok..Tok Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, silahkan masuk, ini orangtua nya Arsa?"

"Iya pak,Ini orangtua dan adik saya serta calon istrinya"

"Mari silahkan masuk,kita gobrol didalam"

Setelah didalam, tanpa basa-basi Ayah Jasmine langsung mengutarakan maksud nya

"Begini pak,beberapa hari lalu Arsa datng kerumah dan hendak melemar putri saya, namun belum sempat saya beri jawaban karena saat ini  putri saya sedang saya jodohkan dengan rekanan bisnis saya"

suasana mendadak tegang,muncullah gadis cantik berparas ayu tanpa make up.

"Jasmine,sini nak duduk bersama"

"Jadi ini putri bapak, yang tadi siang mengirimi pesan ke Arsa?"

"Iya,saya yang menyuruh Jasmine untuk mengirimi pesan itu kepada Arsa"

Tak lama terdengar suara ketukan pintu 3X, keluarga Jasmine bingung, siapa yang datangjam segini. Belum sempat Jasmine membuka pintu tiba-tiba sosok lelaki yang Sholeh dan Tinggi itu langsung membuka pintu..

Ternya Ditya, mau apa dia malam-malam datang kemari..

"Ditya? Ada apa kamu kemari? bukannya tadi siang saya bilang kamu tidak usah kemari malam ini yah ?

Spontan Alena langsung menghampiri Ditya, sosok yang dahulu pernah singgah dihati nya kemudian pergi tanpa kabar dengan alasan melanjutkan study di  Al Azhar Kairo

"Alena.."

"Aditya Bratawijaya..Kamu..."

________________________________________________________

CATATAN :
Ini adalah Challenge menulis OWOP, temanya STORY BLOG TOUR. Di mana member lain yang sudah diberi urutan melanjutkan sesuai imajinasinya di blog pribadinya.
Saya Astika Dwi Wulandari mendapat giliran kesepuluh. Biar ceritanya nyambung, kamu harus baca episode sebelumnya.
Episode 1 : Surat yang Tertahan di Dasar Hati – Nadhira Arini
Episode 2 : Rahasia Jasmine – Debby Theresia
Episode 3 : Dialog – Tutut Laraswati
Episode 4 : Jodoh Untuk Jasmine – Saidahumaira
Episode 5 : ketika rindu memanggil - Doddy Rakhmat
Episode 6 : Misi Arsa - Lilis Nurmalasari 
Episode 7 :  Rumah Tujuan - Anisa Fatwa Sari
Episode 8 : Ganen - Fia
Episode 9 : Putar Arah- Satria Wannamba Putra
Episode 10 : Undangan - Astika Dwi Wulandari
Episode 11 : Ninis -Coming soon

Silahkan mampir ke blog  Ninis untuk tahu kelanjutan ceritanya ya :)
Stop Wishing, Start Writing

Sabtu, 09 Januari 2016

Pesan singkat

Sore itu di sudut kafe,aku terdiam tanpa kata. Mematung tanpa sebab dan fikiran pun mulai melayang. Saat itu pula handphone ku berdering berulang ulang, namun tetap saja aku tak mendegar.

"Mba, handphone nya bunyi" tegur lelaki paruh baya bersama anak gadis nya yang masih belia

Akupun masih tetap tidak memperdulikannya, entah makhluk apa yg merasuki tubuh ini.

"Mba .. Mba.. Itu diangkat dulu, orang-orang pada liatin mba" sambil menepuk kedua tangannya di depan wajahku

"Plak"

"Hah... Iya kenapa pak?"

"Ituloh handphone mu bunyi daritadi. Kamu jadi pusat perhatian"

"Oh.. Iya pak, makasih"

Kurogoh dimana bunyi itu berasal.
Namun saat kulihat panggilan itu sudah berhenti

Tiga panggilan tidak terjawab, yang entah tak kukenal nomornya. Ku abaikan saja.

Tiba-tiba muncul sebuah pesan singkat dari nomer tersebut.

Feb, 21 2014
Pengirim : +62853991990

Apakah kamu baik-baik saja?
Kulihat kamu seperti sedang banyak masalah

Entah siapa pengirim pesan itu,rasanya seperti sedang memantauku dari kejauhan.kuperhatikan tiap sudut kafe itu,tak kulihat seorang yang mencurigakan..

Feb,21 2014
Pengirim : +62853991990

Tak usah kau mencari aku,
Aku hanya ingin memandangmu dari jauh,
Sia sia bila kamu berusaha,simpan saja tenaga mu, suatu saat nanti kamu akan tahu siapa aku

Tak lama pesan dari nomer yang sama masuk. Entah siapa dia,yang jelas membuat aku tak kerasan berlama-lama di kafe itu.
Kukemasi barang-barangku,hingga aku lupa menyesapi sisa-sisa kopi yang masih tersuguh panas dalam gelas ku.

__________________________

Baca cerita sebelumnya
http://dwikaastika.blogspot.co.id/2016/01/mimpi.html?m=1

Kamis, 07 Januari 2016

Mimpi

"Tak mungkin, tak mungkin ini semua terjadi.. Kalaupun benar, pasti aku sedang bermimpi... "

Hatiku menerka-nerka, mungkin ini hanya mimpi.. Mungkin karena efek lelah yang aku alami saat ini.
Mimpi itu seakan pecutan bagiku...
Yang mencoba menggoda agar aku sabar menunggumu..
Yah.. Yang kutahu, kamu hilang tanpa jejak, kabut kehidupan cintamu seperti nya sudah mulai luntur dan tak berbekas sedikitpun.

"Bila memang ini terjadi,aku gak rela pokoknya.. Ga rela .. Ga rela..."
"Sampai kapanpun. Bakal aku cari orang itu"

Gumam alan dalam hati...

Selasa, 05 Januari 2016

Apa salahku?

Salah apa aku ini
Tak ku sangka semua terjadi
Semua yang kualami ibarat mimpi
Membuat ku ingin segera mati
Liang lahat pun seaakan ingin menghampiri

Katamu, kamu rela memberikan yang aku mau
Katamu, kamu rela tuk setia menunggu
Tapi apa? Semua katamu palsu!

Berhari - hari aku menunggu kabar darimu
Menanti dengan hati yang terkadang suka merindu
Inikah balasan darimu ?

Lidah ini terasa kelu
Saat kamu memberi jawaban itu
Aku rapuh ,terluka dan hancur bgaikan debu

Entah bagaimana nanti
Bila aku tak kembali
Carilah aku di tempat sunyi

PIK -050116
Dari aku yang sudah tersakiti

Sabtu, 02 Januari 2016

2nd years with OWOP yuu

OWOP , begitulah kami menyebutnya
Setahun silam tepat dibulan januari saya bergabung di komunitas ini.  komunitas yang isi nya orang- orang yang belum pernah saya kenali sama sekali. yang isinya ramai dengan chit chat ngalor ngidul.
Kala itu saya sempat melihat  di twitter pada akhir tahun 2013, sempat ngepoin juga isi nya apa aja sih yang mereka bicarakan, lalu seseorang mengirimi saya email yang berisi link oneweekonepaper.

Singkat cerita saya daftar karena disana tercantum nomer yang mudah sekali untuk dihapal namanya Suhail Syaiful Rahman ( Suhail ). lalu dapat konfirmasi bahwa harus mempunyai nomor Whatsapp dan terjadilah transaksi tukar menukar nomer disana. Dan diminta untuk registrasi lagi lewat web nya. tujuannya agar mempermudah member memposting tulisannya bila belum mempunyai blog.dan menyalurkan hobby mereka yang mungkin selama ini belum bisa dituangkan.

Hampir tiga minggu tak ada kabar,saya memastikan lagi apakah saya sudah terdaftar dari komunitas tersebut. Sampai akhirnya baru dua hari saya masuk, handphone saya seketika mendadak ramai, chat sana-sini hingga ada yang namanya acara MAKRAB ( Malam Keakraban ) . dan disitu ada satu nama yang pernah saya kenal sebelum nya, yah, namanya Nadhira Arini. suka banget sama isi blog nya - nadhiraarini . terkadang nusuk banget kata-katanya. bukan masalah baper yah, tapi terkadang kita bisa hanyut dalam cerita dia

*balik lagi ke topik*

One Week One Paper atau OWOP , didirikan oleh 5 remaja dengan latar belakang yang berbeda, namun dengan visi misi yang sama mereka mendirikan sebuah komunitas yang jangkauan saat ini lumayan luas. Tak mudah menjaga komunitas bisa bertahan sampai saat ini. Walaupun mungkin ada selisih paham didalamnya. Cakupan OWOP saat ini meluas bukan hanya di Indonesia, tapi sampai ke  Jerman,Turki, serta Malaysia. mereka adalah remaja Indonesia yang sedang melanjutkan studinya di negara tetangga. meski jauh, tapi konstribusi nya cukup luar biasa.

Intinya , OWOP rumah pertama saya mengenal dunia kepenulisan, baik dari segi pengalaman maupun perkenalan. OWOP telah membuat semangat saya menulis aktif lagi, walau kadang masih suka angot-angotan atau bahkan banyak banget typo nya.

OWOP memberikan saya kesempatan mengenal lebih dalam lagi tentang menulis, bukan sekedar menulis saja, tapi bagaimana menciptakan tulisan menjadi hidup saat orang lain membaca nya.
Dengan adanya event-event yang dibuat dalam grup, membuat tangan gatel untuk segera ikut serta mengeksekusi nya.

Yang berkesan selama menjadi member di OWOP adalah saat menjadi momod dalam malam keakraban. tak jarang tamu makrab mau memberikan detail tentang dirinya, atau bahkan kita harus bertarung sama signal yang kadang pas acara ga bersahabat. Belum lagi handphone yang terkadang suka lemot atau error kalau udah kebanyakan isi chat atau bahkan kiriman gambar.

Semoga kedepannya OWOP menjadi lebih baik lagi diantara yang terbaik.
Menciptakan para penulis muda, atau setidaknya OWOP bisa berkontribusi untuk kemajuan Indonesia, meskipun terlihat mustahil dimata orang.


Met Milad OWOP,
Salam, Bahagia,Bermanfaat :)