Wahai cinta
Sesungguhnya aku tak sanggup menerima
Di kala fikiran ku sedang membara
Hatiku pun mulai gegana
Bukan aku tak mau menerima
Tapi otakku sedang membaca
Membaca akan sakit yang luar biasa
Yang belum pernah singgah di atas pelupuk mata
Sunyi senyap yang kurasa
Membiaskan kilau kilau bahagia
Namun kilau itu pergi seketika
Saat kamu mulai menikam ku dengan rayuan yang tak kuduga
Kulepas anganku yang terlalu tinggi
Sejalan dengan terbenamnya matahari
Menyisakan isak tangis dalam jerami
Bagai bintang yang hilang di telan bumi
Kamu tahu ini hati
Maka jangan kau sakiti
Lebih baik cepat pergi
Sebelum aku gantung diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar