Minggu, 21 Oktober 2018

Bahagia itu

Kisah ini bermula dari sebuah event.Secara tak sengaja aku melihat dia. ya dia , dia yang sejatinya masuk dalam kriteria calon imam untuk ku. Ada yang beda sejak awal ku jumpa, merasa ada getaran yang cukup membuatku sedikit gelisah.

Tiga bulan berlalu aku bertemu lagi dengan nya, dalam sebuah kesempatan event yang sama. Kala itu kulihat wajahnya sama seperti sedia kala,namun aura dia sangat menawan. Aku tak tahu apa yang terjadi, entah kalimat apa yang harus ku ucap . 


Mencoba mencari tahu siapa dia, ya dia adalah Mada. lelaki yang mempunyai tinggi cukup ideal,idaman para wanita dan komposisi wajah yang sangat berbeda dengan lelaki manapun.


Mada ku kenal sbg lelaki yang cukup ramah,dan lumayan sibuk. Aku mulai mencari tahu sisi dan latar belakang nya. Info dari salah satu temanku,dia adalah seorang pendaki,dan dia mempunyai tanggung jawab di bawah naungan komunitas sosial. 


Mada, aku terpikat oleh nya ,terlebih lagi saat ku dengar dia melantunkan ayat suci saat shalat berjamaah kala itu. Dia mempunyai seorang adik yang ku tahu, karena pada saat itu aku bersama nya dalan satu event.


Sampai saat ini, aku cukup bahagia melihat senyum dia yang sangat simple dan apalah daya ,aku tak pandai bicara.Biarlah semua ini mengallir,karena memiliki nya adalah hal termustahil bagiku saat ini. Bisa bersama dan terus bertemu saja sudah buatku bahagia.

Tidak ada komentar: